Rabu, 06 April 2011

PENGARUH MINAT DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Deskriptif Kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 GU)


PENGARUH  MINAT DAN MOTIVASI
TERHADAP HASIL  BELAJAR MATEMATIKA
(Studi Deskriptif Kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1 GU)


OLEH:
SALIM
(A1C1 07 045)


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2010



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Mengingat pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa maka sudah seyogyanya aspek ini menjadi perhatian pemerintah dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, perlu disadari bahwa untuk menjadikan pendidikan sebagai motor penggerak dan penopang proses pembangunan sangat di tentukan oleh relevan tidaknya program yang sedang diupayakan.
Pendidikan sekolah merupakan amanah untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang dilakukan secara sistematis, praktis dan berjenjang. Dalam pelaksanan mengajar di sekolah, guru memiliki peranan penting demi tercapainya proses belajar yang baik. Sehubungsn dengsn peranan ini seorang guru dituntut harus mempunyai kompetensi yang memadai dalam hal pengajaran di sekolah. Kurangnya kompetensi guru akan menyebabkan siswa tidak senang pada pelajaran, sebagai akibatnya hasil belajarnya akan menurun.
Matematika sebagai salah satu cabang ilmu yang dinilai dapat memberikan konstribusi positif dalam memacu IPTEK, sehingga sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Matematika sebagai salah satu ilmu yang dapat membantu manusia berpikir dan membantu ilmu-ilmu lainya, seperti ilmu fisika, kimia, ilmu statistik dan lain-lain. Oleh karena itu, sebagai langkah awal untuk mengarah kepada tujuan pendidikan yang diharapkan, maka dimulai dari mendorong dan memberi motivasi belajar matematika serta pemberian bimbingan orang tua dalam belajar matematika. Keberhasilan proses belajar mengajar tidak lepas dari kesiapan perseta didik dan kesiapan guru sebagai tenaga pengajar.
Pemilihan matematika sekolah harus disesuaikan dengan anti sipasi tuntunan masa depan, seperti yang diungkapkan Soedjadi (1994: 20), bahwa tujuan pendidikan matematika harus memperhatikan dua hal:
1.      Tujuan yang bersifat formal, penataan alat serta pembentukan pribadi siswa.
2.      Tujuan yang bersifat materil, yaitu penerapan matematika serta keterampilan belajar matematika.
Karena peranan penting matematika tersebut maka matematika haruslah dapat dikuasai siswa. Gambaran penguasaan matematika dari para siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperolehnya untuk mata pelajaran matematika. Matematika memiliki obyek yang abstrak sehinga menyebabkan materinya sulit dikuasai oleh para siswa. Hal ini telah menjadi isu nasioanal bahwa penguasaan siswa terhadap matematika (khusus matematika sekolah) adalah sangat  rendah bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Kondisi seperti ini juga terjadi di SMP Negeri 1 GU kecamatan GU kabupaten Buton, yang dapat dilihat dari hasil observasi dan wawancara singkat terhadap guru-guru dan para siswa, bahwa nilai rata-rata matematika siswa kelas VIII semester ganjil sebasar 5,4 dibanding dengan nilai mata pelajaran lain. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa terhadap matematika masih tergolong rendah.
Hal ini haruslah ada pemberian motivasi dan dorongan belajar matematika supaya para siswa berminat dan termotivasi untuk belajar yang diberikan oleh guru, serta tidak lepas dari bimbingan belajar oleh orang tua. Motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada seseorang untuk bertingkah laku dalam rangka mencapai tujuan (Soemanto, 1990: 193). Motivasi untuk belajar merupakan hal yang paling penting agar siswa dapat sukses mempelajari suatu ilmu pengetahuan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:”Pengaruh Minat, Motivasi dan Bimbingan Orang Tua terhadap Hasil Belajar Matematika.”
B.     Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang tentang pengaruh minat, motivasi dan bimbingan orang tua terhadap hasil bekajar matematika, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1.      Pengaruh minat terhadap hasil belajar matematika.
2.      Pengaruh motivasi terhadap hasil belajar matematika.
3.      Strategi yang dilakukan untuk meningkatkan minat dan  motivasi dalam mata pelajaran matematika.
4.      Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dan motivasi terhadap hasil belajar matematika.
C.    Pembatasan masalah
Adapun masalah-masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar matematika.
2.      Pengaruh motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika.
  1. Strategi apa yang dilakukan untuk meningkatkan minat dan  motivasi dalam mata pelajaran matematika.
D.    Perumusan masalah
Berdasrkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah tinggi rendahnya hasil belajar matematika dipengaruhi oleh minat dan motivasi?
2.      Apakah plot yang diberikan berbentuk linear atau bukan?
  1. Apakah model sederhana lebih bagus bila dibandingkan dengan model lengkap?
E.     Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui apakah tinggi rendahnya hasil belajar matematika dipengaruhi oleh minat dan motivasi?
2.      Untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh minat dan motivasi terhadap hasil belajar matematika?
  1. Untuk mengetahui apakah model sederhana lebih bagus bila dibandingkan dengan model lengkap?
F.     Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dapat diharapkan sebagai berikut:
1.      Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan yang positif bagi pelaksanaan proses pembelajaran.
2.      Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti sendiri dan meningkatkan profesionalisme dibidang penelitian dan pembelajaran.















BAB II
KERANGKA TEORI
A.   Minat Belajar
Secara bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.”[1] Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang.  Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu.
Sedangkan pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto menyatakan “Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content.”[2]
Sardiman A. M. berpendapat bahwa “minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhankebutuhannya sendiri.”[3]

Sedangkan menurut I. L. Pasaribu dan Simanjuntak mengartikan minat sebagai “suatu motif yang menyebabkan individu berhubungan secara aktif dengan sesuatu yang menariknya.”[4]
Selanjutnya menurut Zakiah Daradjat, dkk., mengartikan minat adalah “kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan sesuatu hal yang berharga bagi orang.”[5] Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat.
1.      Fungsi minat dalam belajar
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak sebagaimana yang ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut:
·         Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
Sebagai contoh anak yang berminat pada olah raga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya menjadi dokter.
·         Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.
Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.
·         Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.
Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka.
·         Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat membawa kepuasan.”[6]
Minat menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan apabila minat ini tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa sampai mati. Dalam hubungannya dengan pemusatan perhatian, minat mempunyai peranan dalam “melahirkan perhatian yang serta merta, memudahkan terciptanya pemusatan perhatian, dan mencegah gangguan perhatian dari luar.”[7]
Oleh karena itu minat mempunyai pengaruh yang besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan bila bahan pelajaran itu menarik minat siswa, maka ia akan mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah kegiatan belajar. Fungsi minat dalam belajar lebih besar sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran.
mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh sebab itu untuk memperoleh hasil yang baik dalam belajar seorang siswa harus mempunyai minat terhadap pelajaran sehingga akan mendorong ia untuk terus belajar.

B.   Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Adapun nilai motivasi dalam pembelajaran:
·         Menentukan tingkat berhasil / gagalnya perbuatan belajar murid.
·         Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah embelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, dan minat yang ada pada murid.
·         Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi guru.
·         Asas motivasi menjadi salah satu bagian yang integral dari asa-asas pembelajaran.
Fungsi motivasi adalah sebagai berikut.
·         Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi, tidak akan timbul sesuatu perbuatan, seperti belajar.
·         Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya, motivasi mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
·         Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu perbuatan.
Macam-macam motivasi adalah sebagai berikut.
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.
            1). Motif-motif bawaan.
Yang dimaksud motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dan lain sebagainya.
2). Motif-motif yang dipelajari.
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu
pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.
b. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodwort dan Marquis.
1). Motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, berbuat, beristirahat, dan lain sebagainya.
2). Motif-motif darurat, meliputi dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu.
3). Motif-motif obyektif, meliputi kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.
c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah.
Beberapa ahli menggolongkan jenis motivasi menjadi dua jenis, yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi jasmaniah seperti misalnya: refleks, instink otomatis, nafsu, sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan.
d. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
1). Motivasi instrinsik.
Yang dimaksud motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang senang membaca tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.
2). Motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif atau berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang belajar karena tahu besok paginya akan ada ujian, dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga dipuji oleh pacarnya, atau temannya.
Dalam penelitian ini, untuk mengukur besarnya motivasi belajar siswa, digunakan metode angket yang harus diisi oleh siswa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.”[8]

C.   Hasil Belajar Matematika
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang mengakibatkan bertambahnya pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya. Belajar matematika marupakan suatu aktivitas mental untuk memahami inti dari hubungan-hubungan dan symbol-simbol yang terkandung dalam matematika secara sistematik, cermat dan tepat, kemudian menerapkan konsep-konsep yang dihasilkan untuk memecahkan masalah dalam berbagai hal/keadaan atau situasi nyata.
[9]Bruner dalam Hudojo berpendapat bahwa belajar matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hunbungan antara konsep-konsep dan struktur matematika itu.
[10]Menurut Gagne dalam Russefendi dalam belajara matematika ada dua obyek yang dapat dipahami siswa, yaitu obyek langsung dan obyek tak langsung. Obyek langsung antara lain ialah kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri (belajar, bekerja, dll), bersikap positif terhadap matematika dan tahu bagaimana semestinya belajar. Sedangkan obyek tak langsung ialah fakta, keterampilan, konsep dan struktur (priticiple). Dengan memahami obyek matematika ini, maka belajar mengajar dapat dikatakan berhasil.
Hasil belajar matematika tidak lain adalah hasil terakhir dari proses belajar matematika sebagai perwujudan segala upaya yang telah dilakukan selama proses berlangsung. Sementara itu, pencapaian hasil balajar lebih sering dikaitkan dengan nilai perolehan siswa setalah proses belajar mangajar dan evaluasi yang diberikan. Hasil belajar yang diciptakan setelah terjadinya proses belajar merupakan bukti utama dari proses belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar atau penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.
Hasil belajar di Sekolahan adalah nilai perolehan siswa sementara mata pelajaran tertentu yang disenjutnya dikenal sebagai “prestasi belajar.” Sejalan dengan itu, [11]Nasution mengatakan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil belajar dari satu individu tersebut berinteraksi secara aktif dan pasif dengan lingkungannya. Pendapat lain yang dikemukakan Winkel bahwa prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan/pengalaman dalam bidang keterampilan, nilai dan sikap.[12]

D.   Kerangka berpikir







Keterangan:
X1= Minat belajar siswa
X2= Motivasi belajar siswa
Y = Hasil belajar matematika
E.    Hipotesis
1.      Tinggi rendahnya hasil belajar matematika dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh minat dan motivasi belajar.
Hipotesis statistik:
Ho: r1yX1 = r2yX2 = 0
H1 : Bukan Ho

Sub-hipotesis:
a.       Tinggi rendahnya hasil belajar matematika dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh minat belajar
b.      Tinggi rendahnya hasil belajar matematika dipengaruhi secara positif dan signifikan oleh motivasi belajar.
Sub hipotesis statistik:
1.      Ho : r1yX1 = 0
H1 : r1yX1 > 0
2.      Ho : r2yX2 = 0
H1 : r2yX2 > 0
2.      Model sederhana lebih sinifikan bila di bandingkan dengan model sederhana.
Hipotesis statistik:
Ho : w < 0
Hi : w > 0












BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Tempat dan Waktu Penelitian
1.      Tempat
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelas VIII SMP Negeri 1 GU Kecamatan GU Kabupaten Buton.
2.      Waktu
Dilaksanakan pada tanggal 12 mei 2010 tahun ajaran 2010/2011 semester 2.
B.     Populasi dan Sampel
1.      Populasi
”Keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut popolasi” [13]. Sedangkan menurut buku lain, ”populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan”[14] (Sugiono, 2006 : 80).
Penelitian ini mengambil populasi dari siswa kelas VIII Negeri 1 GU, Kecamatan GU tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas VIII A berjumlah 30 siswa dan kelas VIII B berjumlah 35 siswa. Jadi keseluruhannya 65 siswa.


2.      Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik proportional random sampling dengan mengambil 60% untuk setiap kelas.
C.     Variable Penelitian
”Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”[15]. Variabel – variabel penelitian ini sebagai berikut :
1.      Variabel terikat
“Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas”. Penelitian ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar.
2.      Variabel bebas
“Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Penelitian ini variabel bebasnya adalah minat dan motivasi belajar siswa.
D.    Instrumen penelitian
1.      Hasil belajar matematika
a.      Defenisi konseptual
Prestasi belajar matematika adalah akumulasi  penguasaan menyerap materi pelajaran matematika dalam proses pembelajaran maupun belajar sendiri dan kelompok di kelas maupun di tempat lain pada kelas VIII semester genap tahun ajaran 2010/2011 di SMP Negeri 1 GU.
b.      Defenisi operasional
Hasil belajar matematika adalah akumulasi nilai yang dicapai oleh siswa melalui evaluasi materi pelajaran matematika yang diberikan oleh guru dalam hal ini setelah proses belajar mengajar berlangsung yang diukur melalui beberapa kompetensi dasar dan standar kompetensi selama semester ganjil pada siswa kelas VIII tahun ajaran 2010/2011 di SMP Negeri 1 GU.
c.      Kisi-kisi
d.      soal
2.      Minat
a.       Defenisis konseptual
Minat belajar adalah kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi tersebut pada siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 GU tahun ajaran 2010/2011.
b.      Defenisis operesional
Minat belajar adalah kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi tersebut yang diukur dengan menggunakan angket yang sesuai dengan indikator : Perasaan senang,  Ketertari-kan siswa, Perhatian siswa, Keterliba-tan siswa pada siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 GU tahun ajaran 2010/2011.


c.      Kisi-kisi
Tabel 2. Kisi-kisi motivasi belajar
Variabel Penelitian

Indikator


Pertanyaan

jumlah
Positif (+)
Negatif(-)
Minat belajar siswa

a.       Perasaan senang

b.      Ketertari-kan siswa

c.       Perhatian siswa

d.      Keterliba-tan siswa

1,2,3,4,5


8,9


14,15


19,20,21
6,7

10,11

12,13,16,
17,18
22,23,24
7

4

7

6
Jumlah
12
12
24


3.      Motivasi
a.      Defenisis konseptual
Motivasi belajar adalah dorongan yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa, yakni kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan, dan melakukan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan atau kegagalan di dalam belajar pada siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 GU tahun ajaran 2010/2011.
b.      Defenisis operesional
Motivasi belajar adalah dorongan yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa, yakni kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan, dan melakukan kegiatan yang mengarah pada kesuksesan atau kegagalan di dalam belajar yang diukur dengan menggunakan angket yang sesuai dengan indikator : berorientasi sukses, berorientasi kedepan, suka tantangan, dan tangguh pada siswa kelas VIII semester ganjil SMP Negeri 1 GU tahun ajaran 2010/2011.
c.      Kisi-kisi
Tabel 2. Kisi-kisi motivasi belajar
Variabel
Indikator
Pernyataan
Jumlah
Positif
(+)
Negatif
(-)
Motivasi Berprestasi
1.      Berorientasi sukses
2.      Berorientasi kedepan
3.      Suka tantangan
4.      Tangguh
1,2,3,4,5,6

13,14

16

20,21,22
7,8,9,10,11,12

15

17,18,19

23,24
12

3

4

5
5.      Jumlah


24
E.     Teknik analisis
1.      Validitas dan reliabilitas
a.       Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan keshahihan atau tingkat kevalidan suatu instrumen, dan ini mutlak dilakukan oleh peneliti untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Arikunto,[16]suatu instrumen yang valid atau shahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memilki validitas yang rendah. Jadi pada intinya validitas adalah suatu alat pengukuran yaitu seberapa jauh alat pengukur tersebut dapat mengukur sesuai dengan fungsinya atau dapat dikatakan bahwa suatu alat pengukur adalah menyangkut masalah kejituan, ketepatan, ketelitian dan kecermatan suatu alat ukur.
Uji validitas terhadap instrumen yang dipergunakan dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen yang dipergunakan tersebut dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Pengujian validitas untuk instrumen persepsi siswa tentang cara mengajar guru (X1), motivasi berprestasi (X2) dan hasil belajar matematika (Y) menggunakan analisis butir dengan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson yaitu:
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N : jumlah responden
X : skor item
Y : skor total
Kemudian hasil rhitung dikonsultasikan dengan rtabel dengan taraf signifikasi 5%. Jika didapatkan harga rhitung > rtabel, maka butir instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebaliknya jika harga rhitung < rtabel, maka dikatakan bahwa instrumen tidak valid.[17]
b.      Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Untuk menguji instrumen digunakan rumus Alpha sebagai berikut:
Dengan:
r11  = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
Σ = jumlah varians butir
       = varians total
Setelah diperoleh koefisien reliabilitas kemudian dikonsultasikan dengan harga r product moment pada taraf signifikasi 5 %. Jika harga r11 > rtabel maka instrumen dapat dikatakan reliabel dan sebaliknya jika harga r11 < rtabel maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak reliable.[18]
2.      Analisis deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan variabel-variabel penelitian ( persepsi siswa tentang minat belajar, motivasi berprestasi dan hasil belajar) dalam bentuk rata-rata, median, modus, standar deviasi,dan grafik.
3.      Analisis inferensial
                        Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, dilakukan uji persyaratan analisis regresi sebagai berikut :
a.   Uji Normalitas
Sebelum ditentukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian data atau uji kenormalan data. Jika data berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik parametik, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakan statistik non parametik. Untuk uji normalitas data, digunakan rumus Chi Kuadrat (X2):
Dimana :
Oi = frekuensi observasi pada kelas atau interval
Ei = frekuensi yang diharapkan pada kelas I didasarkan pada distribusi hipotesis, yaitu distribusi normal.
 k = banyaknya parameter yang diestimasi
Jika nilai X2 lebih kecil daripada nilai kritisnya (X2 tabel; df = n-1-k; dimana N adalah banyaknya kelas), maka dapat disimpulkan bahwa kesalahan pengganggunya (disturbance ui) kemungkinan berasal dari distribusi hipotesis (distribusi normal)[19]





`b.  Uji kelinieran Regresi dan Keberartian Regresi Linier
Analisis regresi melalui menghitung nilai F dengan bantuan tabel ANAVA.

Sumber
Varians
Dk
Jk
KT
F
Total
N

Regresi (a)
1

Regresi (b/a)

Residu
1

n-2
JKreg = JK (b/a)

JKres=


   Di mana:
     
JK(b/a) =
Hasil bagi F =  ternyata berdistribusi F dengan dk pembilang satu dan dk penyebut (n-2). Berdasarkan ini, hipotesisi Ho : ditolak jika F F(1-)(1.n -2) dan diterima dalam hal yang lainnya.[20]
 Langkah-langkah yang digunakan adalah sebagai berikut:
1)      Menentukan persamaan regresi ganda
Bentuk umum regresi dengan dua variabel bebas adalah:
Dimana:
Y              = nilai estimasi Y
a              = nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertikal Y
X1,X2                 = nilai variabel independen X1 dan X2
b1,b2       = slope yang berhubungan dengan variabel X1 dan X2
a)      pengujian hipotesis pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara simultan (uji F)
Merumuskan hipotesis statistik
(1)  , artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama-sama)  tidak berpengaruh signifikan terhadap Y
(2) , artinya X1 dan X2 secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Y
b)      Rumus yang digunakan
F =
Keterangan:
F = harga F garis regresi
JKreg = jumlah kuadrat regresi
JKres = jumlah kuadrat residu
k = jumlah variabel prediktor
n = jumlah responden
l = angka konstan
c)      Kaidah pengambilan keputusan
(1) Jika nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak
(2) Jika nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima
d)   Besaran X1 dan X2 secara simultan terhadap Y
Rumus yang digunakan:
2)      Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y secara parsial (uji t)
                   a)  Merumuskan hipotesis statistik
(1) , i = X1, X2 artinya X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)    tidak berpengaruh signifikan terhadap Y
(2) , i = X1, X2 artinya X1 dan X2 secara parsial (sendiri-sendiri)   berpengaruh signifikan terhadap Y
b)   Rumus yang digunakan[21]
 
c)    Kaidah pengambilan keputusan
(1) Terima H0, jika thitung > ttabel
(2) Tolak H0, jika thitung < ttabel
d)   Besaran pengaruh X1 dan X2 secara parsial terhadap Y
Rumusnya adalah sebagai berikut:[22]
Besarnya kontribusi dapat dilihat dari nilai kuadrat dari koefisien parsial tersebut. Untuk membantu proses pengolahan data secara cepat dan tepat, maka pengolahan data dilakukan melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution).


4.   Uji Model
      Hipotesis statistikanya :
       Model-S (sederhana)
       Model-L (lengkap)
                     Pengujian hipotesis ini dapat dilakukan dengan mempergunakan Uji-F berdasarkan nilai JKK(jumlah kuadrat kesalahan/residu) yang diberikan dalan tabel ANAVA untuk model-S dan model-L yang dinyatakan sebagai JKK(S) untuk model-S dan JKK(L) untuk model-L.
      Statistik Uji-F yang diperhatikan ialah :
         F =  :  
Dimana db(S) dan db(L) menyatakan derajat kebebasan JKK(S) dan JKK(L) dan jika nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak serta jika nilai Fhitung < Ftabel maka H0 diterima.[23]
     






DAFTAR PUSTAKA
Agung, I Gusti Ngurah. 1985. Analisis Regresi Ganda Untuk Data Kependudukan. Yogyakarta: PPK Universitas Gajah Mada.
Gulo W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.
Hujojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta: P2LPTK.
Nasution, A.H. 1990. Landasan Matematika. Jakarta: Bharata Karya Aksara.
Ressefendi, E.T. 1979. Pengajaran Matematika Moderen. Bandung: Tarsito.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiono.2006. Metode Penelitian Bisnis Cetakan ke lim., Bandung : Alfa Beta.
Suharsimin, Arikunto. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta :Rineka Cipta.
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Yusuf , Muhammad. Variabel Penelitian.  (http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/)










ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Petunjuk :
1.      Pada kuesioner ini terdapat 36 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.
2.      Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
3.      Catat respon anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
Data anda :
Nama   : __________________
No       : __________________
Kelas   : ___
Pernyataan Minat Belajar Siswa :
1.      Saya tertarik dengan pelajaran matematika
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
2.      Saya memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru matematika
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
3.      Saudara bersemangat ketika guru mengajarkan pelajaran matematika
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
4.      Saya merasa senang apabila guru memberikan tugas.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
5.      Saya merasa senang apabila ada kegiatan belajar kelompok matematika.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
6.      Saya merasa kecewa apabila guru membatalkan ulangan.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
7.      Saya merasa senang apabila tugas dari guru tidak jadi dikumpulkan.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
8.      Saya malas menyelesaikan tugas yang diberikanoleh guru matematika.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
9.      Sayaa menjawab pertanyaan guru dengan benar karena sudah belajar.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
10.  Saya membaca buku IPS, ketika guru menyampaikan materi matematika.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
11.   Saya mengerjakan latihan soal di rumah meskipun tidak ada tugas dari guru.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
12.  Saya tidak mencatat materi yang disampaikan oleh guru.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
13.  Saya menanggapi teman bila mengajak bicara saat pelajaran berlangsung.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
14.  Saya mencatat poin penting yang disampaikan guru.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
15.   Saya berusaha memahami materi yang disampaikan.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
16.  Saya santai saja saat ada tugas kelompok, biar anak yang pandai saja yang menyelesaikan dan tinggal menunggu hasilnya.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
17.  Saya mengerjakan PR mendadak di sekolah.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
18.  Saya merasa bosan saat pelajaran matematika berlangsung.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
19.  Saya belajar setiap hari tanpa paksaan.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
20.  Setiap ada kesalahan saya perbaiki dan di ulang kembali di rumah
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
21.  Menurut saya pelajaran matematika bermanfaat untuk kehidupan.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
22.  Saya mengikuti ajakan teman untuk membolos jika ada kesempatan.
                         a.      Sangat setuju
                        b.      Sutuju
                         c.      Ragu-ragu
                        d.      Tidak setuju
                         e.      Sangat tidak setuju
23.  Saudara asik dengan pikiran sendiri ketika guru sedang menerangkan.
                         a.      Sangat setuju
                        b.      Sutuju
                         c.      Ragu-ragu
                        d.      Tidak setuju
                         e.      Sangat tidak setuju
24.  Saudara membawa buku pelajaran sesuai dengan jadwal.
                         a.      Sangat setuju
                        b.      Sutuju
                         c.      Ragu-ragu
                        d.      Tidak setuju
                         e.      Sangat tidak setuju























ANGKET MOTIVASI SISWA
TERHADAP PELAJARAN

Petunjuk
4.      Pada kuesioner ini terdapat 36 pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan dalam kaitannya dengan materi pembelajaran yang baru selesai kamu pelajari, dan tentukan kebenaranya. Berilah jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.
5.      Pertimbangkan setiap pernyataan secara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawabanmu jangan dipengaruhi oleh jawaban terhadap pernyataan lain.
6.      Catat respon anda pada lembar jawaban yang tersedia, dan ikuti petunjuk-petunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembar jawaban. Terima kasih.
Keterangan Pilihan jawaban:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu-ragu
4 = setuju
5 = sangat setuju
Data anda :
Nama   : __________________
No       : __________________
Kelas   : ___
Pernyataan Motivasi Belajar Siswa :
2.      Pertama kali saya melihat pembelajaran ini,saya percaya bahwa pembelajaran ini mudah bagi saya.
a.       Sangat setuju
b.       Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
3.      Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang menarik bagi saya.
a.       Sangat setuju
b.       Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
4.      Materi mata matematika ini lebih sulit dipahami daripada yang saya harapkan.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
5.      Setelah membaca informasi pendahuluan, saya yakin bahwa saya mengetahui apa yang harus saya pelajari dari mata  ini.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
6.      Menyelesaikan tugas-tugas dalam mata pelajaran matematika membuat saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
7.      Jelas bagi saya bagaimana hubungan materi pembelajaran ini dengan apa yang telah saya ketahui.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
8.      Banyak halaman-halaman yang mengandung amat banyak informasi sehingga sukar bagi saya untuk mengambil ide-ide penting dan mengingatnya.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
9.      Mata pelajaran matematika ini sangat menarik perhatian.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
10.  Terdapat cerita, gambar atau contoh yang menunjukkan kepada saya bagaimana manfaat materi pelajaran matematika ini bagi banyak orang.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
11.  Menyelesaikan pembelajaran dengan berhasil sangat penting bagi saya.
a.       Sangat setuju
b.       Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
12.  Kualitas tulisannya membuat saya sangat menarik.
a.       Sangat setuju
b.       Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
13.  Pelajaran matematika ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap mempertahankan perhatian saya.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
14.  Gaya tulisannya membosankan.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
15.  Sedikitpun saya tidak memahami materi pembelajaran ini.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
16.  Halaman-halaman mata pelajaran matematika ini kering dan tidak menarik.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
17.  Pada setiap halaman terdapat banyak kata yang sangat mengganggu.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
18.  Cara penyusunan informasi pada halaman-halaman tidak bagus membuat saya malas memahaminya
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
19.  Terdapat penjelasan dan contoh-contoh yang sulit untuk dipahami.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
20.  Tugas-tugas latihan pada pembelajaran ini terlalu sulit.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
21.  Pada mata pelajaran ini tidak ada hal-hal yang merangsang rasa ingin tahu saya.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
22.  Saya benar-benar tidak senang mempelajari pelajaran ini.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
23.  Jumlah pengulangan pada pembelajaran ini kadang-kadang membosankan saya.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju
24.  Isi dan gaya tulis pada pelajaran ini tidak memberi kesan bahwa isinya bermanfaat untuk diketahui.
a.       Sangat setuju
b.      Sutuju
c.       Ragu-ragu
d.      Tidak setuju
e.       Sangat tidak setuju


[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990), h. 583.
[2] Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 57.
[3] . M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV. Rajawali, 1988), h. 76.
[4] I. L. Pasaribu dan Simanjuntak, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1983), h. 52.
[5] Zakiah Daradjat,dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), Cet.1, h. 133.
[6] Abdul Wahid, “Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak” dalam Chabib Toha (eds), PBMPAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 1998), h. 109-110.
[7] The Liang Gie, Cara Belajar Yang Baik Bagi Mahasiswa, (Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2004), h. 57.
[9] Herman Hujojo, Mengajar Belajar Matematika, (Jakarta: P2LPTK, 1988), h. 56
[10] E.T Ressefendi, Pengajaran Matematika Moderen, (Bandung: Tarsito, 1979), h. 138
[11] A.H. Nasution, Landasan Matematika, (Jakarta: Bharata Karya Aksara, 1990), h. 12
[12] W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1991), h. 102
[13] W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Grasindo,2002), h. 77
[14] Sugiono, Metode Penelitian Bisnis Cetakan ke lima, (Bandung : Alfa Beta, 2006), h. 80
[15] Muhammad Yusuf, Variabel Penelitian,  (http://www.abeeayang.com/2009/04/01/variabel-penelitian/)
[16] Suharsimin Arikunto. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. (Jakarta :Rineka Cipta), p. 145.
[17] Ibid., h. 146.
[18] Ibid,. h. 65.
[19] Sudjana. 2005. Metode Statistika. (Bandung: Tarsito), p. 73.
[20] Ibid., h. 332.
[21]Ibid., h. 388.
[22] Ibid., h. 386.
[23]I Gusti Ngurah Agung. 1985. Analisis Regresi Ganda Untuk Data Kependudukan.(Yogyakarta: PPK Universitas Gajah Mada), p. 21.

6 komentar:

  1. selamat siang, boleh saya meminta email anda? saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan mengenai angket minat yang telah anda coba. saya ingin mengadopsi angket minat anda untuk penelitian saya. apakah diperbolehkan atau tidak?

    BalasHapus
  2. makasih gan..
    untuk makalah

    BalasHapus
  3. Selamat siang,Pak.
    Mohon ijin copas untuk PTK saya.

    BalasHapus